Selain untuk melatih kemampuan berbahasa arab secara aktif, lomba debat menggunakan bahasa arab juga akan melatih kemampuan dalam berdiskusi ilmiah bagi para. Membiasakan para santri dalam berdiskusi tentang keilmuan ataupun fenomena yang sedang hangat. Kemudian mengarahkan mereka dari ngobrol atau bercakap sesuatu yang sama sekali tidak ada manfaatnya kepada disikusi ilmiyah. Di era modern ini kemampuan beradu argument sangatlah penting. Apalagi kita hidup di zaman opini publik sangat berpengaruh khususnya di media sosial.
Debat bahasa arab sudah menjadi agenda rutin bagi santri pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah. Hampir setiap tahun acara yang dihandle oleh kakak-kakak mudabir (setara 2 SMA) ini diadakan. Sudah pasti ini menjadi tugas mereka di bagian bahasa. Tak terkecuali di tahun ini, alhamdulillah acara debat bahasa Arab dilaksanakannya lagi.
Bersama ustadz Annadi, selaku musyrif bagian bahasa, kakak-kakak mudabir bagian bahasa bekerja keras mensukseskan program tahunan ini. Peserta acara adalah perwakilan dari setia kelas satu KMI dan TKS. ‘’Debat kali ini bertemakan fenomena-fenomena yang kerap terjadi di lingkungan pondok pesantren,permasalahan-permasalahan serta solusi dan perpecahan masalah. Debat kali ini tidak membahas permasalahan agama, karena minimnya kemampuan yang kafa’ah ilmiah serta menimbang prioritas utama debat kali hanya untuk menguji sejauh mana kemampuan bahasa mereka’’, jelas Ustadz Annadi
Dengan sedikit kemampuan berbahasa Arab, para peserta dengan semangat mengadukan argumen-argumen mereka kepada lawan-lawan debat mereka. Terkadang kekurangan berbahasa mereka menjadi bahan tawa para peserta dan penonton. Sesekali masjid pun jadi rame dengan sedikit guyon mereka ketika debat. Juara lomba kali ini adalah perwakilan dari kelas 1 KMI D yaitu Akh. Azamm dkk.
Reporter: Sofyan
Editor : Yazid Abu Fida’