Menjelang diadakannya Ujian Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) untuk kelas akhir (niha’i), Panitia Program Niha’i (PPNI) mengadakan kegiatan outdoor. Acara ini merupakan penutup dari serangkaian acara yang tergabung dalam program kepanduan. Kepanduan itu sendiri merupakan program wajib bagi santri niha’i selama kurang lebih 2 bulan.
Acara outdoor yang berlokasikan di sekitar pesantren ini dimulai hari Kamis 30 Maret sampai dengan Sabtu 1 April 2017. Selama 3 hari 3 malam, santri dilatih mandiri karena harus tinggal di tenda dan berbaur dengan alam bebas.
Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan diawali tausyiah dari Ust. Qosdi Ridhwanullah dan dipandu oleh beberapa ustadz. Acara dilanjutkan dengan pendirian tenda oleh masing-masing kelompok hingga menjelang waktu dzuhur. Setelah dzuhur acaranya adalah lari siang dan setelah ashar acara dilanjutkan outbound hingga menjelang waktu maghrib.
Di hari selanjutnya acara masih sama yaitu outbound dengan game atau permainan yang bervariasi. Dari pagi hari hingga sore hari santri diberi acara yang asyik dan menyenangkan dengan berbagai macam game dari panitia. Walaupun bentuknya game atau permainan, namun setiap acara terdapat hikmah dan pelajaran. Seperti kebersamaan, kompetisi, kekompakan dan konsentrasi dan lain sebagainya.
Di hari terakhir, acara berupa long march dengan rute dimulai dari pondok, kemudian melewati Dusun Terangan, Pule, Patran, Cilak, Candran, Teter, Ngreni, Talang, Talakbroto, Ngablak dan finnish di lapangan tempat acara. Long march ini menghabiskan waktu dari pagi hingga sore hari. Setelah sampai di tempat acara, santri langsung diminta untuk membongkar tenda dan packing peralatan outdor. Di malam harinya kegiatan outdoor ini ditutup dengan kesan dan pesan dari para peserta kemudian dilanjtukan dengan makan bersama.
Di adakannya kegiatan semacam ini diharapkan bisa menjadi satu pembelajaran bagi santri untuk bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah mereka dapat selama di pesantren. Karena selain dituntut hidup mandiri, mereka juga memiliki kewajiban mengamalkan ilmunya. Di mana para santri harus bisa belajar ikhlas, sabar, itsar, disiplin, zuhud dan tentunya berukhuwah dalam hidup berjamaah.
Reporter: Cokro
Editor : Yazid Abu Fida’