darusyahadah.com – Muslim bersaudara. Inilah yang melatar belakangi Pesantren Darusy Syahadah membangun eratnya ukhuwah islamiyah kepada semua kalangan.
Rabu, 22 September 2021 seiring hujan deras yang mereda. Rombongan Darusy Syahadah melangkah menuju komplek Pesantren Nurul Qur’an yang sekaligus sebagai kantor Majlis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama’ (MWCNU) Kecamatan Simo. Sekitar pukul 20.00 WIB tiba di tempat tujuan setelah menempuh perjalanan lebih kurang 6 km dari pesantren.
Nuansa keakraban meliputi pertemuan ini. Semenjak kedatangan; sambutan begitu hangat diselingi obrolan yang mengalir.
Katib Syuriah MWCNU Kecamatan Simo, KH. Drs. Fajar Muslim menekankan pentingnya kebersamaan dalam perjuangan dakwah.
“Islam itu satu kesatuan, kalau mau dicintai Allah berjuanglah bersama bershaf-shaf, sebagaimana firman Allah diatas,” terang beliau setelah menyitir surat Ash-Shof ayat 4.
Di sesi sambutan kedua, KH. Mustaqim selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darusy Syahadah berharap dengan silaturahmi ini membawa dampak postif untuk kemajuan dakwah di tengah-tengah umat.
“Dengan silaturrahmi ini kita berharap semakin banyak kemajuan perjuangan dakwah di tengah-tengah umat,” tegas beliau.
“Di antara kita perbedaan sangat sedikit, tapi persamaan sangat banyak dan menurut kami perbedaan itu tidak masalah, justru yang sedikit perbedaan tapi malah berpecah itulah yang bermasalah, kita perlu mencontoh Imam Syafi’i dengan muridnya ketika sedang terjadi masalah,” imbuhnya.
Setelah masing-masing memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan sharing. Acara pun berlangsung lebih hangat, santai dan penuh keakraban.
Bapak Winarto selaku Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Simo mengawali dengan menjelaskan struktur kepengurusan organisasi.
“MWCNU Simo juga memiliki Banom (badan otonom), seperti kalau putri ada muslimah untuk ibu-ibu, fatayat untuk para gadis yang sudah lulus sekolah atau kuliah tapi belum menikah, Ibnu untuk anak-anak remaja pelajar. Untuk putra ada Banser, Pemuda Anshor dan Pagar Nusa,” papar Bapak Winarto setelah menerangkan struktur kepengurusan.
Diskusi berlangsung menarik, saling take and give. Ust. Qosdi selaku Pimpinan Pesantren Darusy Syahadah menambahkan tentang peran pesantren.
“Kehadiran pesantren untuk membantu merekatkan umat,” terang beliau dalam sesi sharing.
Satu poin penting yang disampaikan Katib Syuriah, KH. Fajar adalah mengelola ukhuwah dan perbedaan.
“Untuk menjaga kerukunan antar organisasi prinsip saya di podium jangan bicara khilafiyah, jika bicara masalah khilafiyah masuk di organisasi masing-masing. Dengan begitu in sya Allah hati akan terjaga dan aman dari perpecahan,” ujar beliau.
Poin ini sekaligus menjadi akhir silaturahmi antara Pesantren Darusy Syahadah dengan Pimpinan MWCNU Kecamatan Simo.
Acara berakhir dengan pemberian cindera mata sebagai tali persaudaraan dan Foto bersama. Sekaligus pamitan yang teriringi suasana hangat penuh akrab.
Semoga Allah menjaga erat ukhuwah islamiah ini. (Zaid AL/ed. Abu Khansa’)
الله يبارك فيكم