Darusy Syahadah-Jum’at, 29 Juli 2022 Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) Ma’had Aly Darusy Syahadah Putri Mengadakan Seminar Keorganisasian dengan Narasumber Ustadz Muhammad Fatahillah Suparman, S.Pdi., M.Psi.
Seminar diadakan di aula dan berlangsung pada pukul 08.00 hingga 12.30 WIB dengan diikuti oleh seluruh mahasantri serta tamu undangan.
Seminar bertema “Moslem Art Gathering” tersebut mengangkat pembahasan tentang cara untuk membangkitkan “raksasa” yang tertidur dalam diri.
Seminar diadakan dengan tujuan agar peserta menemukan potensi terbaik dan dapat memaksimalkannya untuk Islam.
Acara dimulai dengan pembacaan susunan acara oleh moderator yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan serta pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ustadz Ammar Fathul Mujib selaku Kepala Jurusan.
Seusai itu, Ustadzah Marati Sholihah selaku Ketua Kesantrian menyampaikan pesan-pesan dan selanjutnya sambutan diberikan oleh Fini Rosyidatun Nisa’ selaku ketua Badan Eksekutif Mahasantri 2021/2022.
Setelah mendengarkan sambutan, moderator membacakan acara selanjutnya yaitu inti seminar.
Narasumber pada seminar kali ini adalah beliau Ustadz Muhammad Fatahillah Suparman, S.Pdi., M.Psi., yang kerap disapa dengan Ustadz Fatah.
Beliau lahir dan besar di Jawa Tengah, tepatnya di Sukoharjo.
Menempuh pendidikan S1 di Ma’had Aly An-Nuur dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kemudian menyelesaikan pendidikan S2 di UMS pada tahun 2017.
Seminar dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama pemateri menyampaikan tentang “Umru Tsani” yang berarti umur setelah mati.
Maksud dari umur setelah mati adalah agar kita memiliki karya yang umurnya lebih panjang dibanding usia fisik kita.
Beliau membagi “umru tsani” menjadi dua jenis yaitu multi level pahala dan multi level dosa. Multi level pahala bisa direalisasikan salah satunya dengan dakwah.
Pada sesi kedua Ustadz Fatah menjelaskan cara untuk membangunkan raksasa tidur dalam diri. Salah satu kuncinya adalah mastatha’tum (semaksimal mungkin).
Pada sesi selanjutnya beliau membahas tentang expert (keahlian). Beliau membuka cara pandang baru tentang “siapa diri kita sebenarnya (who am i)”.
Peserta tampak sangat antusias dan bersemangat saat mengikuti seminar hingga akhir.
Selain karena pembahasan yang menarik, narasumber menjelaskan dengan sangat energik dan menyenangkan.
Para peserta diberikan waktu untuk menuliskan goal setting, karena kehebatan seorang Muslim itu salah satunya tertelak pada cita-cita.
Tiga prinsip dalam goal setting adalah tertulis, spesifik (who, what, when), dan positif. Lalu beberapa peserta ditunjuk untuk membacakan goal setting yang telah ditulis.
Sebelum acara berakhir, Ustadz Fatah meminta peserta untuk menuliskan goal setting yang telah dibuat dalam bentuk gambar atau ppt (powerpoint) dengan seindah mungkin.
Terakhir, narasumber memberikan doorprize berupa buku kepada peserta seminar yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Sesi tanya jawab pun menjadi penutup pada acara inti.
Selanjutnya penutupan acara diisi dengan serah terima sertifikat dari Badan Eeksekutif Mahasantri kepada narasumber.
Demikian kegiatan seminar yang berlangsung di Ma’had Aly Putri Darusy Syahadah, semoga mampu menambah semangat Mahasantri dalam menuntut ilmu.
