Daftar Isi
Darusy Syhadah-Kamis siang, 3 Agustus 2023 pasca kegiatan Belajar Mengajar (KBM) awal tahun pelajaran 2022-2023 M seluruh Asatidz Unit Menengah Pesantren Darusy Syahadah Putra ikuti Majelis Jama’i Bulanan.
Majelis ini merupakan majelis perdana dari majelis bulanan yang dilaksanakan setiap bulan di hari Rabu pekan pertama.
Acara diawali dengan menyantap menu makan siang sebagai nutrisi jasmani, dilanjut dengan tausiyah untuk menambah nutrisi rohani.
Ustadz Imron sebagai pembawa acara, membuka acara dan diikuti oleh para peserta majelis dengan penuh hikmat.
Majelis ini memiliki kesan tersendiri khususnya bagi para Guru Wiyata Bakti Baru (GWBB).
Pasalnya dalam majelis perdana yang mereka ikuti, Ketua Yayasan Yasmin KH. Mustaqim Safar beberkan alasan pemilihan nama Yayasan dan Pesantren.
Alasan Pemilihan Nama Yasmin
“Yayasan Yasmin adalah singkatan dari ‘Yahtam bi amril muslimin’ menyitir dari hadits Nabi, ‘Man la yahtam bi amril muslimin falaisa minhum’ yang berarti, barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka bukan bagian dari mereka.” Tegas beliau.
“Darusy Syahadah berarti rumah kesaksian atau rumah kesyahidan yang diharapkan lahir dari Pesantren Darusy Syahadah orang-orang yang siap menjadi saksi atas kebenaran.” Imbuh mantan Mudir Pertama Pesantren Darusy Syahadah tersebut.
Penamaan Pesantren itu sendiri terinspirasi dari surat Ali ‘Imran ayat 52 ketika menunggu kelahiran anak pertama.
“Saat menanti kelahiran anak pertama, saya menunggu sambil membaca buku “Syahadatul Haq” buku karangan Syaikh Abul ‘Ala Al Maududi.
Di dalam buku itu saya dapati surat Ali ‘Imran ayat 52 yang berbunyi “wasyhad bi anna muslimun” dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim.
Oleh karenanya saya namakan Pondok ini dengan Darusy Syahadah (rumah persaksian).“ Kenang beliau.
Tazkirah
Dalam momentum tersebut beliau juga mengingatkan agar para ustadz selalu melakukan penguatan-penguatan dari berbagai sisi.
Sehingga setelah alih kepemimpinan nanti, diharapkan lembaga semakin besar dan luas, bukan malah sebaliknya.
Diantara penguatan tersebut adalah dengan menguatkan personal dan menguatkan hati (salamatul qalbi).
Termasuk di dalamnya adalah kuat iman, kuat raga, dan kuat harta.
Untuk mencapai keberhasilan itu semua, harus memiliki iradah yang kuat dan kesemangatan yang besar dalam kebaikan.
Maklumat
Sementara pada sesi lain-lain Ustadz Qosdi Ridwanullah selaku Mudir Pesantren menyampaikan beberapa maklumat penting terkait kepondokan.
Beliau mengingatkan agar para Ustadz menjunjung tinggi keputusan syura di Ma’had (direkturium).
“Jika ada Asatidzah yang punya masukan dan harus disyurakan, kami persilahkan. Jika ada asatidzah meminta waktu khusus karena ada hal penting yang ingin di diskusikan dengan tim syura juga dipersilahkan.” Tegas beliau.
Sebagai bukti dari apa yang beliau sampaikan, dalam forum dibuka diskusi, saran dan masukan dari para Ustadz untuk kemajuan Pesantren.
Evaluasi KBM
Selanjutnya sebagai penutup, Ustadz Zaid Abdul Lathif selaku Bagian Kepengasuhan yang sekaligus merangkap Kepala Sekolah memberikan beberapa evaluasi terkait perjalanan KBM yang telah berlangsung beberapa minggu pasca liburan ahir tahun.
Dalam evaluasinya, beliau meyampaikan apresiasi kepada seluruh Ustadz atas peningkatan kerja yang dilakukan.
Sebagai contoh, banyak dari Ustadz yang telah menunggu di depan pintu kelas sebelum jam pelajaran dimulai.
Pendampingan kepada para santri juga semakin maksimal dan lain sebagainya.
Semoga para Ustadz diberi keistiqomahan dalam mendidik dan mengantarkan para santri menjadi Generasi Rabbani.