Darusy Syahadah– Pesantren Darusy Syahadah kembali mendapatkan kunjungan kehormatan dari seorang ulama Timur Tengah.
Kali ini seorang ulama dari Aljazair, beliau adalah Al-Mukarram Syaikh Hisyam Al-Jazairi.
Kesempatan langka itu segera dimanfaatkan oleh pesantren untuk mengadakan beberapa Daurah Ilmiah.
Di antaranya adalah Daurah Lughawiyah di Ma’had Aly Darusy Syahadah Putri.
Daurah dilaksanakan pada hari Ahad, 7 Agustus 2022 sejak ba’da Subuh hingga pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh semua Mahasantri.
Pada kesempatan ziyarah tersebut, beliau memberikan pembelajaran seputar bahasa Arab dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Syaikh memulai pembahasan dengan menjelaskan pengertian lughah.
Lughah sendiri berasal dari kata laghwun yang dapat diartikan dengan ‘pembicaraan secara spontan tanpa berpikir’.
Lughah merupakan tingkatan paling dasar dalam berbahasa. Tingkatan di atas lughah yaitu kalam, kemudian manthiq, dan tingkatan tertinggi yaitu bayan.
Selesai memberi penjelasan tentang lughah, Syaikh menjelaskan keistimewaan bahasa Arab.
Salah satu diantaranya adalah memiliki lebih dari 12 juta perbendaharaan kosa kata.
Syaikh juga menyebutkan, termasuk kelebihan bahasa Arab yaitu memiliki banyak kata yang serupa namun maknanya berbeda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh harakat yang mana tidak ditemukan dalam bahasa lainnya.
Di antara kelebihan lainnya, bisa kita lihat bahwa beberapa kata bahasa Indonesia adalah hasil serapan bahasa Arab.
Contoh kata serapan dari Bahasa Arab yaitu syukur, ziyarah, fakir, zuhud, dan sebagainya.
Kemudian Syaikh menyampaikan tips agar kita bisa berbahasa Arab dengan baik.
Tips pertama adalah merubah mindset bahwasannya bahasa Arab itu mudah.
Tips ke dua, kita harus senantiasa membiasakan diri berbahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sesi penutupan, beliau memberikan nasihat bahwasanya bahasa Arab bukan hanya sekedar teori namun harus memiliki keberanian untuk membiasakan berbicara bahasa Arab dalam kegiatan sehari-hari.
Seorang yang memiliki ilmu bahasa Arab tinggi dan mumpuni namun tidak mampu mempraktekkannya itu sama saja tidak bermanfaat. (Omar)