darusysyahadah-Rabu, 14 September 2022 Asatidzah Darusy Syahadah Mengikuti Majelis Upgrading bersama Syaikh Abdurrahman Tahun Pelajaran 1443-1444 H/2022-2023 M.
Pada kesempatan ini, Syaikh Abdurrahman menyampaikan tema “Ulumun Nahwi”. Beliau menjelaskan bahwa ilmu Nahwu merupakan salah satu kunci memahami bahasa Arab.
Bahwasanya ilmu bahasa Arab itu dibagi menjadi dua; ilmu Tashhih (Nahwu dan Sharaf) dan ilmu Tafshih (Balaghah dan Adab).
Di dalam dunia keilmuan Ilmu Nahwu ibarat seperti garam pada makanan. Jika tidak ada garam, makanan akan terasa hambar.
Demikian pula dengan ilmu Nahwu, tanpanya seseorang akan kesulitan dalam memahami bahasa Arab.
Bahkan Ibnu Hazm mengatakan
لو سقط علم النحو لسقط فهم القرآن
“Jikalau ilmu nahwu itu hilang, maka pemahaman terhadap Al-Qur’an juga akan hilang”.
Ilmu Nahwu adalah ilmu yang membahas tentang harakat sebuah kata dalam bahasa Arab. Sebab, perbedaan satu harakat saja bisa mengubah makna suatu kata.
Sedangkan ilmu Sharaf adalah ilmu yang membahas tentang perubahan suatu kata dalam bahasa Arab.
Pembagian “kalam” atau sebuah kalimat dalam bahasa Arab dibagi menjadi 3.
Kata kerja (menunjukkan makna dan berkaitan dengan waktu), kata benda (menunjukkan suatu makna dan tidak berkaitan dengan waktu), dan huruf (tidak memiliki makna kecuali bersambung dengan yang lainnya).
Adapun pembagian “jumlah” atau kalimat dalam bahasa Arab ada dua.
Jumlah ismiyah (kalimat yang diawali dengan isim/kata benda) dan jumlah fi’liyah (kalimat yang diawali dengan fi’il/kata kerja).
Adapun jika suatu kalimat diawali dengan huruf, maka tunggu kata apa yang datang setelahnya.
Kurang lebih seperti itulah materi yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrahman dalam kesempatan siang tersebut.
Meski sudah tidak menyandang status santri, Asatidz tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab, karena yang namanya belajar itu tidak boleh berhenti
Semoga apa yang telah dipelajari oleh Asatidz dalam majelis upgrading tersebut bisa menambah bekal dalam mengajarkan ilmu kepada seluruh santri.