Darusy Syahadah-Sabtu, 17 September 2022 Pengurus BKsPPI Jawa Tengah beserta Mudir Ponpes Darusy Syahadah mengadakan pertemuan dan silahturahmi kepada Ketua BKsPPI Pusat.
Pertemuan tersebut dilangsungkan di Universitas Ibnu Kaldun, Bogor dan dimulai dari bakda Subuh hingga selesai.
BKsPPI adalah Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia yang saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin M. Sc,. (Ketua Majelis Pimpinan) dan Dr. Akhmad Alim (Sekjen).
Pertemuan yang bersifat kekeluargaan ini juga dihadiri oleh oleh Dr. Jaiz.
Dalam pertemuan tersebut beberapa topik yang dibahas diantaranya:
1. Usulan dan masukan agar setiap pondok pesantren membantu berdoa untuk kebaikan bangsa ini.
2. Adanya dewan-dewan pakar BKsPPI di setiap wilayahnya.
3. Nasihat dari MUI setiap BKsPPI daerah mengadakan kajian bulanan dan silahturahmi.
BKsPPI bertujuan untuk membina ukhuwah, ta’âwun dan takâfful (saling menanggung) antar pondok pesantren.
Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan pendidikan dan pembangunan dinul Islam dalam arti seluas-luasnya yang memiliki fungsi antara lain: sebagai pembina, penghubung, perwakilan dan pemersatu untuk dan antar pondok pesantren.
Sebagai lembaga konsultasi, untuk dan antar pondok pesantren serta masyarakat lingkungannya.
Latar belakang lahirnya BKsPPI berawal dari pemikiran bahwa:
(A) Pesantren adalah lembaga iqâmatuddin, lembaga perjuangan, lembaga pendidikan dan pengajaran sekaligus lembaga pelayanan pada masyarakat.
Peran pesantren yang sangat signifikan telah mempertahankan negara dan ikut serta mengisi kemerdekaan dengan keterlibatan pondok pesantren dalam bidang pendidikan dan sosial.
(B) Peran pesantren yang besar itu, didasari oleh nilai-nilai yang ditumbuh-kembang-kan dalam kehidupan pondok pesantren (kiyai, guru, santri, orang tua santri maupun masyarakat sekitar), yang memiliki sifat keikhlasan, kesederhanaan, kebersamaan, kemandirian dan kesungguhan.
(C) Berbagai faktor yang terjadi bagi kehidupan umat Islam (internal maupun eksternal) seperti globalisasi dan terjadinya pergeseran-pergeseran dalam dunia pesantren dengan berbagai dampaknya.
BKsPPI memiliki empat pilar yang harus diwujudkan diantaranya:
Pilar pertama yaitu silaturahim antar pesantren supaya terjalin ikatan batin lintas pesantren yang kokoh.
Pilar kedua, ukhuwah islamiyah dalam rangka menguatkan barisan umat dalam bingkai menyambung hati (ta’liful qulub) dan pemikiran (ta’liful fikrah).
Pilar ketiga adalah tafaquh fiddin, yaitu pendalaman agama dengan menghidupkan budaya ilmu warisan para Nabi.
Pilar keempat adalah iqamatuddin, yaitu menegakkan agama dengan menjadikan pesantren sebagai lembaga perjuangan yang melahirkan para pejuang di jalan Allah.
Pertemuan ini ditutup dengan doa, dan Ustadz Qosdi Ridwanullah memberikan kenang-kenangan beberapa buku berjudul Muslim Basic Books terbitan penerbit Zaduna yang berkaitan dengan inti dasar-dasar agama Islam untuk Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, M. Sc,.
Prof. Dr. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc pun juga memberikan kenang-kenangan berupa buku pemikiran yang beliau tulis dalam pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya Islam.
Semoga dengan tergabungnya Darusy Syahadah di BKsPPI ini, Ma’had bisa terus meningkatkan kualitas pembinaan, hubungan, dan persatuan antara pesantren. (Dewi Kartika).