Darusy Syahadah-Pada hari Rabu hingga Kamis, 07-08 Desember 2022 seluruh santriwati mengikuti ujian lisan tahfizh dan tahsin Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023.
Ujian lisan tahfizh dan tahsin merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelum mengikuti ujian tulis.
Tujuannya untuk mengetahui perkembangan santriwati Ponpes Islam Darusy Syahadah Putri berkaitan dengan program tahfizh yang ada di sekolah.
Syarat mengikuti ujian yaitu harus sudah menyelesaikan target setoran sesuai batasan materi tahfizh.
Berikut adalah target hafalan setiap marhalah yang akan di setorkan sekali duduk:
1. Kelas 1 KMA : Juz 30
2. Kelas 2 KMA : Juz 28 (½ pertama)
3. Kelas 3 KMA : Juz 3 (½ pertama)
4. Kelas 2 DID : Juz 3 (½ pertama)
Sedangkan materi tahsin yang diujikan yaitu membaca Al-Qur’an satu halaman dari surat yang belum pernah dihafal.
Halaman yang dibaca ditentukan oleh penguji secara acak untuk kemudian santriwati menyebutkan hukum tajwid dari ayat-ayat yang sudah dibaca.
Adapun untuk kelas IKM dan 1 DID, mereka mengikuti ujian tahsin saja karena di semester satu ini difokuskan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an terlebih dahulu.
Jika sudah dinyatakan lulus tahsinnya mereka baru mulai menghafal Al-Qur’an.
Adapun materi ujian terdiri dari 3 poin.
1. Setoran Matan Tuhfatul Athfal (bait 1-47)
2. Tilawah 1 halaman
3. Ujian teori tahsin tentang makharijul huruf, sifat-sifat huruf, dan hukum-hukum tajwid beserta dalilnya.
Terkhusus unit KMT yaitu dengan metode Musa’alah Hifzhil Qur’an (MHQ) dengan materi ujian yang disesuaikan hafalan masing-masing santriwati.
Sehingga setiap santriwati akan mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Jadi setiap santriwati mempersiapkan semua hafalan yang dimiliki.
Waktu ujian adalah 3 hari dan setiap satu kali maju minimal (5 juz) selama 30 menit.
Bagi santriwati yang memiliki hafalan lebih dari 15 juz maka setiap harinya maju dua kali yaitu (10 juz) dan soal yang diberikan setiap juz nya adalah lima soal.
Kemudian sama seperti unit lainnya, ujian dilanjutkan dengan ujian tahsin.
Khusus untuk kelas 1 KMT ujian tahsin diganti dengan menyetorkan hafalan matan jazariyah dengan sekali duduk.
Sebab mereka belum ke tahap materi tahsin secara teori pembelajaran di kelas.
Dengan diselenggarakan ujian tahfidz ini diharapkan mampu mendongkrak semangat santriwati untuk istiqamah menjaga dan terus menambah jumlah hafalannya.
Semoga ketika para santriwati telah lulus dari Ponpes Islam Darusy Syahadah ini mereka tidak hanya mampu menghafalkan isi Al-Qur’an, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. (Dewikartika)