Darusy Syahadah-Kamis, 14 Desember 2023, Darusy Syahadah Putri menggelar kajian tadabur Al-Qur’an dengan pemateri Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H. yang bertempat di Masjid Ummul Mukminin.
Kegiatan tersebut berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 17.15 WIB yang merupakan bagian dari upaya memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darusy Syahadah.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 347 santriwati dari berbagai unit di Ponpes Darusy Syahadah Putri (IKM, KMA, KMT dan DID) ini menjadi sarana untuk memperluas cakrawala keilmuan dan juga memperdalam penghayatan terhadap pesan suci Al-Qur’an.
Ustadz M. Setyo Nugroho, Lc., M.H. selaku pemateri dalam kajian tersebut, membawakan materi bertajuk “Tadabur Qur’an Metode 5T” dengan tujuan agar Al-Qur’an dapat dihayati oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak terbatas hanya pada individu yang menguasai bahasa Arab saja.
Metode Tadabur Qur’an 5T menjadi fokus utama dalam kegiatan ini, memaparkan kepada hadirin suatu metode untuk menyelami, meresapi, dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima tahapan dalam metode ini meliputi:
- Tahmid: Memahmi arti dan latar belakang atau asbabun nuzul.
- Tilawah: Membaca Al-Qur’an dengan penuh khusyuk dan khidmat.
- Tafsir: Menyelami makna-makna dalam Al-Qur’an.
- Tadabur: Memahami petunjuk yang terkandung dalam Al-Qur’an serta hubungan erat antara iman dan amal.
- Tazkiyah: Mendidik diri melalui pemahaman terhadap perintah-perintah serta pelajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Tidak hanya menjadi pengantar pada kedalaman makna Al-Qur’an, kajian ini juga bertujuan menjadikan Al-Qur’an sebagai motivasi utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Diharapkan, melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap Al-Qur’an, para peserta kajian akan memiliki bekal yang kuat dalam berdakwah dengan pedoman yang suci dan penuh hikmah.
Ponpes Darusy Syahadah terus berkomitmen untuk memberikan wadah pembelajaran yang holistik bagi para santri, tidak hanya sebatas akademis, tetapi juga spiritual.
Semoga kajian Tadabur Qur’an metode 5T ini menjadi langkah awal menuju pemahaman yang lebih dalam dan aplikatif terhadap ajaran suci Al-Qur’an.
