Blagung, Simo, Boyolali – Menjelang liburan semester gasal, Unit Syu’bah Ta’shil Ilmi (STI) Darusy Syahadah menggelar Ujian Lisan Mutun bagi para santri. Kegiatan ini berlangsung di lingkungan pesantren dan menjadi salah satu momen penting dalam proses pembelajaran para santri. Ujian ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi akademis, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi bekal bagi mereka di masa depan.
Mutun, yang merupakan karya ringkas para ulama dalam berbagai disiplin ilmu, memiliki peran penting sebagai pengikat ilmu. Di dalam mutun terdapat induk dari cabang-cabang ilmu yang ada, sehingga dengan menguasai dan menghafal mutun, santri akan lebih mudah memahami cabang-cabang ilmu yang lebih kompleks. Hal ini sangat relevan di era modern ini, di mana pemahaman yang mendalam terhadap ilmu agama sangat dibutuhkan.
Selama kurang lebih setengah tahun, para santri telah menyerap ilmu dari para asatidz dan mempelajari berbagai mutun yang akan diujikan. Ujian lisan ini mencakup beberapa mutun yang telah dipelajari, antara lain:
Kelas 1: Arba’in Nawawi dan Jazariyah (ilmu tajwid)
Kelas 2: Baiquniyah (ilmu hadits) dan Sulamul Wushul (aqidah)
Kelas 3: Jurumiyah (nahwu) dan Alfiyah Zubad (fiqih)
Kelas 4: Jurumiyah dan Alfiyah Ibnu Malik (nahwu dan shorof)
Kegiatan ujian lisan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk mengejar nilai angka, tetapi juga sebagai sarana bagi para santri untuk menggali makna dan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam setiap mutun. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan bekal ilmu yang kuat dan karakter yang baik.
“Semoga setelah diadakannya ujian lisan ini, para santri tidak hanya sekadar mengejar nilai, tetapi juga mampu menggali nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ungkap salah satu pengasuh pesantren.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para santri siap menghadapi ujian ini. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Ujian lisan ini diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi para santri dalam perjalanan mereka menuntut ilmu.