Boyolali, 20-22 Januari 2025 – Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah menggelar Ujian Khitobah Bahasa Arab dan Inggris untuk kelas akhir, yaitu kelas 3 KMI dan 2 DID. Acara yang berlangsung selama dua hari ini dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Masjid Baitul Makmur, ruang aula bawah masjid lama dan math’am santri, untuk mengefisiensi waktu dan memberikan kenyamanan bagi peserta.
Ujian khitobah ini diikuti oleh para santri kelas akhir yang berperan sebagai khotib, sementara adik kelas mereka berfungsi sebagai mustami’ (pendengar). Pada malam selasa tepatnya tanggal 20 Januari 2025 sekitar pukul 20.00 WIB, alhamdulillah kegiatan ini resmi dimulai dan dibuka dengan sambutan hangat dari Mudir Ma’had, Ustadz Qosdi Ridwanullah, yang memberikan motivasi kepada para peserta untuk tampil percaya diri dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Ustadz Dzikri Umar, Lc., yang merupakan bagian dari pengajaran bahasa di pesantren, juga memberikan arahan mengenai pentingnya penguasaan bahasa Arab dan Inggris dalam konteks dakwah.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk melatih santri agar memiliki keterampilan khutbah yang baik serta kemampuan berbahasa Arab dan Inggris di depan umum. Selain itu, diharapkan para santri dapat menjadi teladan bagi adik kelas mereka, menunjukkan bahwa kemampuan berbicara di depan umum adalah keterampilan yang sangat berharga.
“Semoga dengan diadakannya ujian khitobah ini, para santri niha’i dapat memperoleh pengalaman yang baik dan menjadi bekal ketika mereka terjun ke masyarakat,” ungkap Ustadz Qosdi Ridwanullah dalam sambutannya.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka mempersiapkan materi khutbah dengan baik, berlatih berbicara di depan umum, dan saling memberikan dukungan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi bagi para santri, tetapi juga sebagai momen penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Dengan pelaksanaan ujian khitobah ini, Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, siap menghadapi tantangan di masyarakat. Semoga pengalaman yang didapatkan selama ujian ini dapat menjadi bekal berharga bagi para santri dalam menjalani kehidupan di luar pesantren.