Doha, Qatar – Pondok Pesantren Darusy Syahadah telah menjalin kerja sama yang signifikan dengan Persatuan Ulama Dunia dalam sebuah acara yang berlangsung selama lima hari, dari hari Ahad, 26 Januari hingga Rabu, 30 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Darusy Syahadah, termasuk Ustadz Zaim Hanafie, Ustadz Umair Khaz, Ustadz Sudarisman Ahmad, dan Ustadz Aulia’ Syuhada’.
Dalam penuturan Ustadz Zaim Hanafie, kegiatan ini merupakan aktivitas keilmuan yang sangat luar biasa. “Kami melaksanakan ziyaroh dengan para masyayikh dan mendatangi instansi-instansi pendidikan yang ada di sana. Alhamdulillah, sudah terlaksana sebuah kesepakatan tentang kependidikan dan keilmuan antara kami dengan kesatuan ulama dunia di Doha,” ungkapnya.
Selama lima hari acara, perwakilan Pondok Pesantren Darusy Syahadah berkesempatan untuk menjalin kerja sama dalam bidang keilmuan dan kaderisasi ulama bersama Prof. Dr. Ali Al-Qordaghi, yang merupakan Ketua Persatuan Ulama Dunia dan pengganti Dr. Yusuf Al-Qaradawi rahimahullah. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat peran pesantren dalam melahirkan ulama rabbani yang berkontribusi bagi umat serta menjaga kemurnian ajaran Islam di tengah tantangan zaman.
Ustadz Zaim menambahkan, “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Semoga Allah memberkahi langkah ini dan menjadikannya sebagai wasilah kebaikan bagi dakwah dan pendidikan Islam.”
Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai momentum penting dalam memperkuat jaringan keilmuan di antara pesantren dan ulama dunia. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak program pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas ulama dan santri di Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk menjaga kemurnian ajaran Islam, Pondok Pesantren Darusy Syahadah berharap dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi ulama yang berkualitas dan berintegritas. Semoga langkah ini menjadi awal yang baik untuk masa depan pendidikan Islam di Indonesia dan dunia. ### Pondok Pesantren Darusy Syahadah Jalin Kerja Sama dengan Persatuan Ulama Dunia di Doha, Qatar
Doha, Qatar – Pondok Pesantren Darusy Syahadah telah menjalin kerja sama yang signifikan dengan Persatuan Ulama Dunia dalam sebuah acara yang berlangsung selama lima hari, dari hari Ahad, 26 Januari hingga Rabu, 30 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Darusy Syahadah, termasuk Ustadz Zaim Hanafie, Ustadz Umair Khaz, Ustadz Sudarisman Ahmad, dan Ustadz Aulia’ Syuhada’.
Dalam penuturan Ustadz Zaim Hanafie, kegiatan ini merupakan aktivitas keilmuan yang sangat luar biasa. “Kami melaksanakan ziyaroh dengan para masyayikh dan mendatangi instansi-instansi pendidikan yang ada di sana. Alhamdulillah, sudah terlaksana sebuah kesepakatan tentang kependidikan dan keilmuan antara kami dengan kesatuan ulama dunia di Doha,” ungkapnya.
Selama lima hari acara, perwakilan Pondok Pesantren Darusy Syahadah berkesempatan untuk menjalin kerja sama dalam bidang keilmuan dan kaderisasi ulama bersama Prof. Dr. Ali Al-Qordaghi, yang merupakan Ketua Persatuan Ulama Dunia dan pengganti Dr. Yusuf Al-Qaradawi rahimahullah. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat peran pesantren dalam melahirkan ulama rabbani yang berkontribusi bagi umat serta menjaga kemurnian ajaran Islam di tengah tantangan zaman.
Ustadz Zaim menambahkan, “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Semoga Allah memberkahi langkah ini dan menjadikannya sebagai wasilah kebaikan bagi dakwah dan pendidikan Islam.”
Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai momentum penting dalam memperkuat jaringan keilmuan di antara pesantren dan ulama dunia. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak program pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas ulama dan santri di Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk menjaga kemurnian ajaran Islam, Pondok Pesantren Darusy Syahadah berharap dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi ulama yang berkualitas dan berintegritas. Semoga langkah ini menjadi awal yang baik untuk masa depan pendidikan Islam di Indonesia dan dunia.