Daftar Isi
Oleh: Mujahid Ammar
(Link download khutbah jum’at ini ada di akhir artikel)
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى
فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم:
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيم
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…
Pembebasan Pemikiran Sebelum Pembebasan Tanah
Seorang Profesor asal Palestina bernama Profesor Dr. Abdul Fattah al-Awaisi, seorang pakar yang telah lebih dari 40 tahun meneliti tentang Palestina mengatakan bahwa ada hal paling penting yang harus kita bebasakan sebelum kita membebaskan Baitul Maqdis. Yaitu pembebasan pemikiran. Liberation of mind before liberation of land. Pembebasan pemikiran sebelum pembebasan tanah.
Karena sesungguhnya penjajahan yang dilakukan di tanah Palestina juga diawali dengan penjajahan pemikiran. Hakikatnya, konflik di Palestina ini adalah problem semua umat Islam. Namun Zionis dan para antek-anteknya, dengan segala awak medianya, berusaha mendoktrin kita, menjajah pemikiran kita supaya kita berpikir bahwa konflik ini hanyaalah urusan orang-orang Arab saja. Ketika propaganda itu nampak berhasil, mereka dengan alat-alat propagandanya berlanjut menyebarkan isu bahwa ini hanyalah masalah orang-orang Palestina saja. Maka apa yang terjadi? Negeri-negeri Arab mulai berlepas tangan.
Tak berhenti di situ, mereka lalu menyebarkan isu bahwa ini hanyalah konflik politik saja. Hingga puncaknya mereka mengkambinghitamkan HAMAS dan melabelinya sebagai organisasi teroris yang berbahaya. Mereka berkoar-koar bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah melawan terorisme semata.
Dan sungguh disayangkan, tipu muslihat mereka berhasil. Tidak sedikit orang-orang yang masih termakan tipu daya Zionis Israel dan membenarkan bahkan mendukung apa yang mereka lakukan. Ironisnya, diantara orang-orang itu adalah umat Islam sendiri.
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…
Senjata itu Bernama Miss-Informasi
Inilah salah satu yang harus kita waspadai saat ini. Salah satu senjata iblis dalam menyesatkan manusia. Yaitu denga menyebarkan informasi syubhat. Mereka berusaha supaya kita termakan dengan informasi-informasi palsu, berita-berita hoax yang mengaburkan kebenaran. Lalu dengan informasi yang syubhat tersebut, kita saling menyalahkan, saling menyerang sesama muslim.
Kenapa zionis berusaha untuk mengendalikan media? Karena mereka menginginkan terjadinya miss informasi di tengah-tengah masyarakat terutama masayarakat muslim. Karena ketika informasi yang diterima sudah salah, maka respon yang akan dihasilkanpun adalah respon yang salah.
Bayangkan ketika seseorang yang awalnya tidak tahu apa-apa tiba-tiba dicekoki informasi bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan untuk para Yahudi. Sedangkan rakyat Palestina hanyalah bangsa perusak yang ingin merebut tanah dari mereka. Bayangkan jika informasi seperti ini ditelan mentah-mentah oleh orang awam. Kira-kira, respon apa yang akan ia tunjukkan? Kemungkinan besar ia akan bersimpati pada kera-kera Zionis dan malah mencela para mujahidin Palestina. Inilah yang diharapkan oleh para zionis.
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…
Ilmu Sebagai Senjata
Lalu bagaimana cara menepis badai syubhat informasi tersebut? Maka satu-satunya cara adalah dengan ilmu. Dengan belajar. Jika kita melihat kembali catatan sejarah Baitul Maqdis, kita akan tahu bahwa untuk membebaskannya ada 3 tahap persiapan: yang pertama adalah tahap ilmu, kedua politik, dan ketiga adalah militer. Saat ini kita baru berada di tahap pertama, yaitu ilmu. Maka tugas utama kita sekarang dalam pembebasan Baitul Maqdis ini adalah dengan belajar.
Itulah yang dahulu pertama kali Rasulullah lakukan. Persiapan ilmu. Inilah fondasi awal yang Nabi prioritaskan. Bukan hanya setahun dua tahun, tapi sampai 14 tahun. Hingga akhirnya dengan izin Allah Baitul Maqdis bisa dibebaskan di masa pemerintahan Umar bin Khattab. Bukan secara tiba-tiba, tapi karena jalan menuju pembebasan Baitul Maqdis ini sudah disiapkan sejak zaman Rasulullah.
Kemudian pembebasan kedua yang dilakukan oleh Shalahuddin al-Ayubi pada tahun 1187 M. Beliau bisa membebaskan Baitul Maqdis ini bukan karena semata-mata beliau hebat. Tapi juga karena beliau lahir di zaman yang tepat. Di zaman di mana kaum muslimin saat itu sudah tidak lagi terjajah pemikirannya. Karena apa? Karena peran tokoh-tokoh besar sebelum Shalahuddin. Di sana ada Imam al-Ghazali, Imaduddin Zanki, Nuruddin Zanki dan para ulama lainnya yang telah berjasa membekali kaum muslimin dengan ilmu sehingga mereka bisa bersatu.
Professor Abdul Fattah al-Awaisi menegaskan bahwa usaha apapun yang kita lakukan, kalau tidak berlandaskan keilmuan, akan gagal, baik militer atau apapun. Sampai sekarang kita lihat Baitul Maqdis belum merdeka, karena umat belum banyak memberi perhatian terhadap keilmuan.
Suatu ketika beliau ditanya, “wahai Professor, apa yang sebenarnya Palestina perlukan dari kami muslimin Indonesia? Beliau menjawab, “bukan uang kalian yang kami perlukan, kami juga tidak perlu kalian datang ke sini untuk ikut berjihad, tapi yang kami butuhkan adalah kepala-kepala kalian. Kami butuh komitmen kalian 100% pada Baitul Maqdis. Yaitu kalian pelajari tentang Baitul Maqdis kemudian kalian sebarkan pemikiran itu.” Ya, maksud beliau adalah beliau ingin kita mengilmui, mempelajari tentang Baitul Maqdis. Bagaimana kita mau membebaskan Baitul Maqdis jika kita tidak tau hakikat Baitul Maqdis?
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…
Dari Keilmuan Menuju Persatuan
Apa saja yang harus kita pelajari? Di antaranya adalah seluk beluk dan sejarah Baitul Maqdis. Bagaimana Baitul Maqdis ini jatuh ke tangan orang-orang kafir dan bagaimana ia bisa kembali ke pangkuan kaum muslimin. Bukankah ini adalah fungsi sejarah? Untuk menentukan langkah ke depannya. Karena kita baru akan mengetahui langkah selanjutnya setelah kita memahami konteks sebelumnya.
Dan yang tak kalah penting adalah mengetahui kedudukan Baitul Maqdis bagi kaum muslimin dan alasan kenapa kita harus mencurahkan perhatian kepadanya. Bagaimana pengaruhnya terhadap dunia dan negara-negara di sekitarnya. Juga mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang berbicara tentangnya serta ilmu fiqih terkait Baitul Maqdis ini. Karena ketika kita sudah faham, maka akan tumbuh rasa untuk memperjuangkan.
Lalu apa yang diharapkan ketika fondasi keilmuan sudah terwujud? Persatuan. Ketika ilmu sudah sampai kepada seluruh umat Islam, maka mereka akan bersatu untuk membuat satu strategi untuk membebaskan Baitul Maqdis karena mereka sudah berada dalam satu frekuensi yang sama. Memikirkan strategi dan mengusung amal secara bersama -sama (amal jama’i) di bawah bimbingan para ulama.
Ilmu dahulu, baru amal. Bukankah ilmu itu adalah pemimpin amalan dan amalan itu mengikuti ilmu?
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…
Nilai Perjuangan
Belajar belajar dan belajar. Itulah tugas besar kita sebagai muslimin Indonesia yang secara geografis berada jauh dari Palestina. Bukan berarti kita tidak boleh berdonasi ataupun datang kesana. Tapi alangkah baiknya jika apa yang kita lakukan untuk Palestina, diiringi dengan ilmu. Karena itu akan menambah nilai tersendiri pada upaya yang kita lakukan. Yaitu nilai perjuangan.
Ketika kita berdonasi atas dasar kemanusiaan, maka nilainya hanya sebatas itu saja. Ketika kita berdonasi atas dasar persaudaraan sesama muslim, maka kita akan mendapat nilai tambah, yaitu nilai kepedulian terhadap saudara seiman dan in syaa Allah mendapat pahala di sisi-Nya.
Tapi, jika kita berdonasi atas dasar ukhuwah disertai dengan ilmu, dengan mempelajarai tentang Baitul Maqdis, maka kita akan mendapat nilai tambah lagi, yaitu nilai perjuangan. Mungkin kita semua sama-sama bersuara, sama-sama berdonasi, sama-sama memboikot, tapi jika kita iringi itu semua dengan belajar, maka di situlah ada nilai perjuangan. Yang in syaa Allah akan dicatat sebagai pahala jihad membebaskan Palestina.
Kita tidak sedang mengkerdilkan atau menganggap kecil upaya berdonasi, bersuara, boikot ataupun upaya-upaya lainnya. Itu semua in syaa Allah bernilai tinggi di sisi Allah dan harus tetap kita lakukan semampu kita. Tapi di sini khatib mengajak kita semua untuk melandasi upaya-upaya kita tadi dengan ilmu, belajar dan menyebarkan pemahaman yang benar seputar Baitul Maqdis ini. Dengan begitu, upaya yang kita lakukan akan bertambah nilainya, berlipat pahalanya di sisi Allah Ta’ala . Wallahu a’lam bish-shawab.
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا رَخَاءً وَسَائْرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ
للَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك
اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَأَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل وَشَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا وَأَ عْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنا عَلَى دِينِكَ، يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا شَهَادَةً وَاسْتِقَامَةَ وَارْزُقْنَا حُسْنَ الخَاتِمَة
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Untuk mendownload artikel khutbah jum’at di atas, silakan klik link berikut :
download versi word