BerandaKajianTazkiyahHidup Mulia Dengan Umur Yang Berkah

Hidup Mulia Dengan Umur Yang Berkah

- Advertisement -spot_img

Hidup Mulia Dengan Umur Yang Berkah
Penulis: Mujahid Ammar (Mahasantri Ma’had Aly Ta’hil lil Mudarrisin)

Allah ﷻ telah menentukan untuk setiap manusia jatah umur masing-masing. Ada yang sampai usia 60 tahun, ada yang 30 tahun, ada yang 10 tahun, dan bahkan ada yang hanya Allah ﷻ beri umur beberapa jam saja.

Banyak manusia menginginkan umur panjang. Namun ada yang tidak menyadari bahwa umur panjang itu bisa menjadi sebuah keberuntungan, bisa pula menjadi malapetaka.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umur dan baik amalannya. Seburuk-buruk manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Umur, ibarat modal yang Allah ﷻ berikan kepada seluruh manusia. Maka dengan modal tersebut ada yang menghabiskannya untuk membeli pahala.

Dengan cara apa?

Yaitu dengan beramal kebaikan. Ada pula yang menghabiskannya untuk membeli dosa dengan cara bermaksiat pada Allah ﷻ.

Maka barangsiapa yang banyak modalnya dan banyak pahalanya, ia termasuk orang yang beruntung.

Sungguh celaka mereka yang memiliki banyak modal tetapi sama sekali tidak bertambah pahalanya atau bahkan malah semakin menumpuk dosanya

Ada orang yang Allah ﷻ karuniai umur panjang dan ia memanfaatkannya untuk memperbanyak amal ibadah.

Tapi ada juga yang Allah beri umur panjang, namun seakin tua malah semakin bejat, semakin banyak bermaksiat. Na’udzubillah min dzalik.

Meminta Umur Yang Berkah

Di antara kita, mungkin pernah berdoa meminta umur yang panjang kepada Allah ﷻ.

Meminta supaya masih diberi umur hingga bisa melihat anak-anak kita tumbuh besar, sukses, bahagia dan menikah.

Atau mungkin juga kita ingin diberi umur panjang agar bisa melihat cucu-cucu kita tumbuh besar.

Perkara umur memang hanya Allah ﷻ yang tahu. Jika telah datang ajal seseorang, tak ada yang bisa menundanya.

Jika memang belum waktunya, tidak ada yang bisa mendahuluinya.

Tapi kita sebagai seorang hamba tidak dilarang untuk berharap dan meminta umur yang panjang.

Bahkan Rasulullah ﷺ memberitahu kita tentang amalan yang mampu memperpanjang umur. Beliau bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali) kerabatnya.” (HR. Bukhari)

Apa maksud bahwa umur bisa diperpanjang? Bukankah umur setiap orang sudah ditentukan?

Hakikat umur yang panjang di sini adalah umur yang berkah. Bukan jumlah umurnya yang bertambah, tapi kualitas hidupnya yang bertambah.

Misalnya ada seseorang yang memiliki umur hanya 30 tahun, tetapi selama hidup ia sudah hafal Al-Qur’an, membangun pesantren, banyak mewakafkan tanah untuk masjid, dan melakukan berbagai amal shalih lainnya, maka inilah yang disebut umur panjang.

Umur yang dipenuhi dengan amal-amal kebaikan.

Contoh lain, ada orang yang Allah beri umur sampai 70 tahun. Tapi selama itu ia jarang ke masjid, jauh dari Al-Qur’an, tidak pernah sedekah, suka mabuk-mabukan dan maksiat-maksiat lainnya.

Meskipun umurnya sampai 70 atau bahkan 80 tahun, ini tidak disebut sebagai umur yang panjang karena hanya diisi dengan hal-hal buruk dan sia-sia.

Sehingga ada yang lebih penting daripada meminta umur  panjang, yaitu meminta umur yang berkah.

Apa itu berkah? Berkah adalah menetap dan bertambahnya kebaikan.

Jadi, semakin bertambah usia kita, kita berharap semakin bertambah pula kebaikan pada diri kita.

Supaya kita tidak seperti orang-orang kafir yang Allah ﷻ tangguhkan usia mereka supaya bertambah pula dosa mereka sehingga semakin dahsyat azab yang akan dirasakan. Na’udzubillah min dzalik. Allah ﷻ berfirman,

وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa Kami tangguhkan usia mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi penangguhan kepada mereka hanya supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan” (QS. Ali Imran: 178)

Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah, seorang ulama besar generasi tabi’ut tabi’in pernah berkata, “Sejatinya, umur yang terhitung milikmu adalah yang kamu gunakan untuk melakukan ketaatan kepada Allah . Adapun umur yang kau gunakan untuk bermaksiat, jangan kau anggap itu sebagai umurmu.”

Semoga semakin bertambah usia kita, semakin diluaskan pula rezeki kita dan semakin dipermudah dalam istiqomah menjalankan ketaatan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
12,700PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
9,600PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami