Kesempurnaan iman diraih dengan mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sebagaimana mencintai beliau tak akan sempurna hingga mengikuti tingkah lakunya layaknya Qur’an berjalan. Karena sunnah adalah syarat keimanan. Karena sunnah pintu menggapai ridha Ilahi. Karena sunnah jembatan meraih keberkahan hidup. Karena sunnah tiket untuk bertemu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena sunnah kunci meraih kebaikan hidup dunia akherat.
Cukupi hidupmu dengan sunnah, tidak dengan yang lain. Karena kita tak akan ditanya kenapa kita beda dengan orang satu negara. Tapi, kita akan ditanya ketika kita berbeda dengan satu orang, yaitu Rasulullah yang indah lagi dahsyat sunnah kehidupanya.
Mengikuti Sunnah memiliki banyak keutamaan yang menunjukkan keindahannya. Di antaranya menunjukan bukti kecintaan kepada Allâh. Allâh Ta’ala berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ (31) قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ ۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ (32)
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allâh, ikutilah aku, niscaya Allâh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allâh dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allâh tidak menyukai orang-orang kafir”. (Ali Imran [3]: 31-32).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata berkenaan dengan tafsir ayat ini:
“Ayat yang mulia ini sebagai hakim terhadap semua orang yang mengaku mencintai Allâh, akan tetapi ia tidak berada di atas jalan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka sesungguhnya ia pendusta dalam pengakuannya itu hingga ia mengikuti syari’at dan agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam seluruh perkataan dan keadaannya. Sebagaimana terdapat dalam kitab Shahîh, dari Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunan kami padanya, maka amalan itu tertolak.” (HR Muslim, no. 1718).
Sahabat imanku, kita semua pasti mengaku mencintai Allah dan Rasul-Nya. Maka mari kita bukatikan kecintaan kita dengan mengikuti sunnah Rasulullah. Karena sungguh kedustaan yang nyata bila kita mengaku mencintai Allah dan Rasul-Nya, namun tidak mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Baarakallah fikum