BerandaMateri KhutbahKhutbah JumatKhutbah Jum’at: Menggapai Kehidupan Yang Baik

Khutbah Jum’at: Menggapai Kehidupan Yang Baik

- Advertisement -spot_img

Khutbah Jum’at: Menggapai Kehidupan Yang Baik
Oleh: Satrio K.

Download PDF di sini.

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

فَيَا عِبَادَ اللهِ¸ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ

قال اللَّه تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ

Khutbah Pertama

Hadirin sidang shalat Jum’at yang dirahmati Allah.

Alhamdulillah, puja dan puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah ﷻ yang dengan nikmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di masjid ini dalam rangka menunaikan kewajiban shalat Jum’at secara berjamaah.

Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ yang telah menyampaikan Agama paling sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan sunah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Tidak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi, dan kepada jamaah sekalian, untuk meningkatkan takwa dan iman kita kepada Allah ﷻ. Sebab hanya dengan iman dan takwalah yang menjadi bekal bagi kita, untuk masuk ke dalam surga dan selamat dari siksa api neraka.

Jama’ah shalat Jum’at yang dicintai Allah. 

Setiap manusia yang hidup di dunia ini, setiap dari kita, tentu memiliki satu tujuan yang sama dalam kehidupan di dunia, yaitu menggapai hidup yang baik. Hal ini sudah menjadi tabiat anak Adam.

Akan tetapi, meski memiliki tujuan yang sama, tidak setiap manusia memiliki cara pandang yang serupa dalam memaknai apa itu kehidupan yang baik. 

Sebagian menganggap bahwa kebaikan hidup itu adalah dengan bergelimangnya harta dan bisa membeli ini itu. Sebagian lagi memandang bahwa hidup itu akan menjadi baik ketika memiliki anak cucu yang shalih-shalihah dan taat dengan orang tua meski kebutuhan hidup hanya terpenuhi seperlunya.

Ada pula yang beranggapan bahwa hidup ini sudah cukup baik jika hari itu ia masih bisa merasa kenyang dan tidur dengan nyenyak. 

Sebagai insan yang beriman, tentunya menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk memandang segala sesuatu dari sudut pandang keimanan. Termasuk dalam memahami hakikat hidup yang baik.

Bukan berarti mengabaikan peran akal, justru karena akal manusia itu terbatas maka kita membutuhkan bimbingan dari Sang Pencipta akal untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik. 

Hadirin sidang shalat Jum’at yang dirahmati Allah.

Tentang kehidupan yang baik, Allah ﷻ berfirman di dalam Surat An-Nahl ayat 97 

 مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Pada ayat tersebut ada dua poin penting yang akan kami sampaikan di pertemuan berbahagia ini. Pertama adalah tentang hakikat kehidupan yang baik yang Allah janjikan, dan kedua adalah perihal bagaimana agar manusia itu bisa memperolehnya. 

Jama’ah shalat Jum’at yang dicintai Allah. 

Para Imam Mufassirin atau Imam Ahli Tafsir menjelaskan bahwa maksud hayatan thayyibah dalam ayat tersebut adalah sebuah kehidupan yang bahagia ketika seorang hamba telah mampu merasakan manisnya iman, menghayati nikmatnya ibadah, mendapatkan ketenangan hati, memiliki rezeki yang halal lagi baik, dan juga merasa cukup atau qana’ah dengan pemberian dari Allah ﷻ. 

Maka itulah kebaikan hidup yang layak untuk menjadi tujuan setiap manusia. Bukan hanya tentang hawa nafsu yang terpuaskan saja, akan tetapi bagaimana jiwa dan hati itu bisa tenang dalam ketaatan dan merasa cukup atas apa yang dimiliki. Rasulullah ﷺ bersabda

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang cukup dan Allah ﷻ menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.

Artinya, ketika seseorang telah hidup hatinya dan merasa tenang dengan ketaatan kepada Allah ﷻ maka saat itulah sesungguhnya dia telah mendapatkan kehidupan yang baik. Allah ﷻ berfirman di dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28

ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَتَطۡمَىِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَىِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Imam Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa maksud zikir kepada Allah adalah menaati segala perintah-Nya dan tidak ‘hanya’ berzikir melalui lisan saja sebagaimana sering kita lakukan.

Lebih lanjut, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah di dalam kitab Madarijus Salikin, menerangkan ketika Allah ﷻ menganugerahkan hayatan thayyibah pada seorang hamba maka ia akan merasakannya pada tiga tempat. Di dunia, di alam barzakh, dan di akhirat kelak. 

Di dunia ini dia akan merasakan kelezatan iman dan taat kepada Allah ﷻ, mendapatkan rezeki yang halal dan mampu untuk bersyukur serta merasa cukup, serta akan memperoleh ketenangan hati di dalam menjalani kehidupan.

Di alam barzakh kelak ia akan mendapatkan kenikmatan kubur, ditemani dengan amal saleh yang berubah wujud menjadi sosok yang rupawan lagi harum wanginya. Dan di akhirat ia akan mendapatkan jannah atau surga yang Allah ﷻ siapkan bagi hamba-Nya yang terpilih. 

Hadirin sidang shalat Jum’at yang dirahmati Allah.

Setelah memahami makna kehidupan yang baik menurut penjelasan para ulama, selanjutnya kita perlu mengerti tentang bagaimana caranya agar Allah ﷻ mengaruniakan hal tersebut kepada kita.

Dalam ayat 97 Surat An-Nahl di atas, di permulaan ayat Allah ﷻ berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman… .” 

Itulah yang menjadi syarat agar seseorang bisa mendapatkan hayatun thayyibah. Yaitu beriman dan beramal saleh.  Di dalam kitab Az-Zuhdu Al-Kabir karya Imam Baihaqi halaman 282 disebutkan perkataan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu ta’ala,

الدُّنيَا دَارُ عَمَل والآخِرَةُ دَارُ جَزَاء ، فَمَن لَم يَعمَل هُنَا نَدِمَ هُنَاك

“Dunia adalah tempat untuk beramal dan akhirat adalah tempat untuk menuai balasan. Maka siapa saja yang tidak beramal di sini (dunia), dia pasti akan menyesal di sana (akhirat).”

Maka selagi kita masih memiliki kesempatan di dunia ini untuk beramal saleh dan menanam bekal untuk akhirat, mari maksimalkan dan jangan sia-siakan.

Sebab tiada satupun penyesalan dari mereka yang telah meninggal dunia kecuali karena dahulu tidak memanfaatkan kesempatan yang dimiliki. Seandainya mereka bisa berbuat baik ketika masih hidup di dunia. 

Iman dan amal salih haruslah senantiasa berkelindan dalam diri seorang manusia. Tidak cukup hanya beriman saja dan meninggalkan perilaku baik, sebagaimana tidak sempurna suatu perbuatan baik tanpa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Mereka yang beriman dan beramal saleh-lah yang akan dikaruniai hidup yang baik dan jannah yang penuh kenikmatan, bi idznillah. Allah ﷻ berfirman 

ۖوَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.

Jama’ah shalat Jum’at yang dicintai Allah. 

Demikianlah janji Allah ﷻ kepada mereka yang beriman dan berbuat baik. Di dunia memperoleh kehidupan yang baik.

Di alam barzakh akan mendapat kenikmatan dan diperlihatkan tempatnya di jannah.Serta di akhirat, kelak akan meraih surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Demikian khutbah Jum’at yang dapat kami sampaikan semoga bisa menjadi salah satu wasilah untuk kita meningkatkan amal shalih dalam menggapai ridha Ilahi.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وِالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ بِتِلاَوَتِهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، قَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Pada khutbah yang kedua ini, khatib ingin kembali mengingatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian, bahwa hidup kita di dunia ini memiliki aturan yang jelas dan tujuan yang pasti.

Tujuan dan aturan itu telah Allah ﷻ sampaikan kepada umat manusia melalui lisan para Nabi dan Rasul-Nya. Sehingga tentu saja kita tidak bisa seenaknya begitu saja menjalani kehidupan ini.

Tujuan kita adalah meraih ridha-Nya dan cara hidup kita adalah dengan semaksimal mungkin untuk senantiasa beramal saleh sesuai tuntutan Allah dan Rasul-Nya.  

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَأَقِمِ الصَّلاَةَ

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
12,700PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
9,600PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami