BerandaMateri KhutbahKhutbah JumatPalestina ; Bukan Sekedar Panggilan Kemanusiaan Semata

Palestina ; Bukan Sekedar Panggilan Kemanusiaan Semata

- Advertisement -spot_img

Oleh: Mujahid Ammar (Mahasantri Ma’had Aly Ta’hil al-Mudarrisin Darusy Syahadah)

Link download khutbah jum’at ada di akhir artikel ini.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم:

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيم

 

Alhamdulillah bersyukur kita pada Allah atas segala limpahan nikmat-Nya yang sampai saat ini masih menjadikan kita umat yang beriman. Yang masih menjadikan kita sebagai manusia yang berjiwa manusia dan berperikemanusiaan. Sedangkan di luar sana masih banyak kita lihat makhluk-makhluk berwujud manusia, tapi berjiwa iblis atau bahkan lebih kejam. Perilakunya seperti binatang dan bahkan lebih hina. Na’udzubillah min dzalik…

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…

Panggilan Kemanusiaan

Sejak 7 Oktober 2023, sejak peristiwa Badai al-Aqsha, sejak Zionis laknatullah kembali melancarkan serangannya secara membabi buta kepada saudara-saudara kita di Gaza, Allah mulai menampakkan pada dunia kebusukan Zionis Israel yang selama ini ditutup-tutupi oleh media Barat. Sebagian kaum muslimin yang selama ini tidak ‘ngeh’ dengan isu Palestina, akhirnya mulai tergugah dan terpanggil untuk memahami apa yang terjadi di negeri para nabi tersebut.

Bahkan, maa syaa Allah, bukan hanya kaum muslimin saja, tapi banyak negara-negara di belahan dunia lainnya, yang notabenenya bukan negara muslim, juga turut mengecam apa yang dilakukan oleh Israel. Artis-artis dan para influencer yang selama ini hanya diam akhirnya turut menyuarakan isu ini. Menunjukkan kepedualiannya pada Palestina dan ikut mengutuk pembantaian yang terjadi disana.

Coba lihatlah wahai saudara-saudara…Lihatlah bagaimana orang-orang di Jerman turun ke jalan-jalan. Bagaimana para mahasiswa di Amerika, negara yang kelihatannya begitu mesra dengan Israel, tapi masih banyak masyarakatnya yang berani dan lantang menyuarakan ‘free free Palestine!,’ sampai-sampai mereka membangun kemah-kemah di depan kampus mereka sebagai bentuk protes. Bahkan ratusan mahasiswa sampai harus ditangkap polisi dan mendapat skorsing dari kampus.

Kemudian di Prancis, negara yang beberapa tahun terakhir ini sangat gencar mengkampanyekan Islamophobia, ternyata masih banyak warganya yang masih memiliki hati nurani. Juga di Inggris, di Spanyol, Jepang, Australia dan negara-negara di belahan dunia lainnya. Mereka beramai-ramai melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Palestina.

Padahal kita tahu bahwa negara-negara tersebut bukan negara muslim. Negara-negara yang jumlah muslim di dalamnya hanyalah minoritas. Tapi mereka semua dengan kompak bersatu, turun ke jalan-jalan, demi menuntut kemerdekaan Palestina. Atas dasar apa mereka melakukannya? Itu semua mereka lakukan atas dasar kemanusiaan. Ya, mereka memang bukan muslim, tapi mereka masih manusia.

Kemanusiaan mereka terusik menyaksikan kekejian yang dilakukan Israel di tanah Palestina. Rasa kemanusiaan itulah yang membuat mereka bersuara. Karena setidaknya, itulah yang baru bisa mereka lakukan. Lantas, disebut apakah orang-orang yang masih memilih diam melihat kondisi seperti ini? Apakah masih layak mereka disebut manusia? Coba tanyakan pada diri kita masing-masing.

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…

Panggilan Keimanan

Lalu sekarang saatnya kita merenung, selemah itukah kita saat ini? Hingga urusan kita harus diurus oleh orang lain yang bahkan tidak seagama dengan kita? Bayangkan, kita punya saudara yang rumahnya dirampok. Kita melihatnya di depan mata kita. Kita belum punya kemampuan untuk menolong langsung, tapi kita masih mampu untuk berteriak, memanggil orang-orang untuk datang menolong. Tapi kita malah diam. Padahal mampu untuk berteriak.

Dan lebih memalukannya lagi, ternyata hal itu malah dilakukan oleh orang lain yang bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan kita ataupun dengan saudara kita. Mereka bukan orang yang kita kenal, bukan orang yang pernah kita bantu dan bahkan agamanya, sukunya dan bahasanya berbeda dengan kita. Tapi mereka berteriak dengan lantang demi membela saudara kita. Sedangkan kita hanya diam saja menjadi penonton dengan dalih, “ah, sudah ada yang melakukannya, atau saya sudah pernah melakukannya, atau toh, saya bersuara atau tidak ndak ada yang berubah

Bukankah Allah katakan dalam al-Qur’an bahwa sesunggunhnya kita semua ini adalah saudara. Bahwa siapapun yang bersaksi bahwa Allah adalah tuhannya dan Muhammad adalah rasul-Nya adalah saudara kita dalam keimanan. Maka hubungan kita dengan orang-orang di Palestina lebih dari hubungan kemanusiaan saja.

Nabi juga berpesan, bahwa kita ini seperti satu tubuh. Yang apabila satu sakit, maka semua merasakanya. Maka pertanyaannya, ketika saat ini rakyat Palestina menderita, sudahkah kita menjadi tangan yang mengobati dan mengusap air matanya? Sudahkah kita menjadi mata yang menangis karena kesusahan yang mereka rasakan?

Lalu, jika kita mengakui mereka adalah saudara kita, maka harusnya kitalah yang lebih berhak untuk bersuara lebih keras. Menyumbang lebih banyak. Memboikot lebih ketat. Tapi realitanya, apakah itu semua sudah dan masih terus kita lakukan? Mari tanyakan pada diri kita masing-masing!

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…

Sudah Lelahkah Kita?

Sudah lelahkah kita? Sudah putus asakah kita dengan perjuangan saat ini? Memangnya sudah berapa lama kita berjuang? Mungkin dari kita ada yang baru memahami isu Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu. Baru 1 tahun lebih dan kita sudah mengatakan lelah? Padahal perjuangan kita disini tidak seberat yang dirasakan saudara-saudara kita di sana.

Inilah yang diinginkan oleh musuh-musuh kita. Membuat kita lupa dan merasa terbiasa dengan apa yang sedang terjadi. Sedangkan mereka dengan santainya terus meluncurkan bom demi bom kepada saudara-saudara kita. Ketahuilah bahwa merasa biasa dengan kejahatan adalah sebuah kejahatan. Dan mengabaikan urusan ini adalah sebuah pengkhianatan atas perjuangan.

Memang, sosial media saat ini berada di bawah kendali mereka. Merekalah yang berusaha memblokir setiap pemberitaan tentang Palestina. Karena mereka ingin menanamkan dalam otak kita bahwa gerakan ‘Free Palestine’ hanyalah trend. Sehingga ketika berita tentang Palestina tidak lagi viral, kita ikut berhenti bersuara dan akhirnya lupa. Maka harus kita luruskan lagi, bahwa sesungguhnya perjuangan membebaskan Palestina bukan hanya sekedar trend semata.

Musuh berusaha menumbuhkan keraguan di hati kita, memperlihatkan kepada kita bahwa seakan-akan upaya kita selama ini tak ada dampaknya. Mereka menyiarkan berita bahwa mereka berhasil mencegah bantuan dari kita supaya kita berhenti membantu. Lalu dengan rudal-rudal yang tak habis-habis mereka luncurkan, mereka hedak membuat kita ragu bahwa  gerakan boikot kita hanyalah sis-sia. Mereka hendak membuat kita putus asa dan menghentikan perjuangan kita.

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah…

Bantuan dari Kita Adalah untuk Kita

Ketika apa yang telah kita upayakan terlihat tidak berpengaruh apa-apa, yakinkah bahwa sesungguhnya itu besar nilainya di sisi Allah Ta’ala. Dan ketahuliah bahwa sesungguhnya, ketika kita melakukan suatu upaya, sekecil apapun itu, baik dengan belajar, berdo’a, bersuara, mengirim bantuan, boikot dan upaya-upaya lainnya, sesungguhnya kita sedang membantu diri kita. Kita sedang membantu diri kita untuk menjawab pertanyaan ketika nanti Allah bertanya, “di barisan manakah kalian ketika saudara kalian didzalimi?’

Apa yang saat ini kita lakukan, meski dampaknya tak terlihat, setidaknya itu menguatkan posisi di barisan manakah kita berpihak. Karena diam di kondisi saat ini adalah kejahatan. Maka terus suarakan kebenaran! Belajar sunggu-sungguh! Langitkan do’a-do’a! Kirimkan bantuan! Ketatkan gerakan boikot! Sampai kapan? Sampai Allah izinkan kita sholat di Masjidil Aqsa dalam keadaan merdeka. Allahmmua Aamiin…

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

للَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك

اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَأَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ

 اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل وَشَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا وَأَ عْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

Bila antum menginginkan naskah khutbah jum’at di atas, silakan klik : download 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
12,700PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
9,600PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami