Daftar Isi
Allah ﷻ memiliki sifat al-Hubb yang artinya cinta. Namun sifat Allah ﷻ ini berbeda dengan sifat cinta yang dimiliki oleh makhluk. Sifat cinta Allah ﷻ ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan-Nya. Sifat cinta ini disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Berikut ini di antara tanda-tanda Allah ﷻ mencintai hamba-Nya:
Akan Diterima Penduduk Bumi
Ketika Allah ﷻ mencintai seorang hamba, maka Allah ﷻ akan jadikan hamba tersebut diterima di muka bumi. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda
إذا أحبَّ الله العبدَ نادى جبريل: إن الله يحبُّ فلانًا فأحبِبْه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانًا فأحِبُّوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في الأرض؛ صحيح البخاري 3209
“Jika Allah mencintai seorang hamba maka Jibril akan diseru, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia.’ Maka Jibril pun mencintai hamba tersebut.
Kemudian ketika Jibril mencintai hamba tersebut, Jibril akan menyeru penduduk langit dan mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia.’ Maka penduduk langitpun mencintai orang tersebut.
Kemudian orang tersebut menjadi orang yang diterima di muka bumi.”(HR. Bukhari, 3209)
Selalu Dekat Dengan-Nya, Dimudahkan Melakukan Ketaatan dan Kebaikan, serta Dijauhkan dari Perbuatan Buruk dan Dosa
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah ﷻ akan meberikan pemahaman agama. Sehingga orang tersebut akan mudah mengamalkan kebaikan dan berusaha menjauhi perbutan dosa.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ
إن الله عز وجل يعطي الدنيا مَن يحب ومَن لا يحب، ولا يعطي الدينَ إلا لمن أحب، فمن أعطاه الله الدين فقد أحبه؛ رواه أحمد، وصححه الألباني.
“Sesungguhnya Allah ﷻ akan meberikan dunia kepada orang yang dicintai dan tidak dicintai. Akan tetapi Allah tidak memberikan (pemahaman) Islam kecuali kepada orang yang dicitai saja.
Maka siapapun yang diberikan (pemahaman) seputar agama Islam berarti dia adalah hamba yang dicintai Allah.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani)
Dengan pemahaman agama tersebut, Allah ﷻ akan menggerakkan lisannya untuk berdzikir kepadanya. Allah ﷻ juga akan menuntun anggota badannya untuk berbuat taat dan menjauhi maksiat.
Allah ﷻ akan membangunkan dari setiap kelalaian. Hamba tersebut akan selalu terhubung dengan-Nya. Maka ridha Allah ﷻ akan menjadi satu-satunya matifasi dalam seluruh kehidupan dia.
Mendapat Pertolongan Allah ﷻ
Jika Allah ﷻ telah mencintai seorang hamba, maka Allah ﷻ akan menolongnya di manapun dan kapanpun. Selain itu Allah ﷻ akan selalu mengabulkan doa hamba tersebut.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
إن الله تعالى قال: مَن عادى لي وليًّا فقد آذنتُه بالحرب، وما تقرب إليَّ عبدي بشيء أحبَّ إليَّ مما افترضتُ عليه، وما يزال عبدي يتقرب إليَّ بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببتُه كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورِجْله التي يمشي بها، وإن سألني لأعطينَّه، ولئن استعاذني لأعيذنَّه؛ صحيح البخاري 6502.
“Sesungguhnya Allah ﷻ berfirman, ‘Siapapun yang memusuhi wali-Ku, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepadaku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya.
Hamba-Ku akan terus mendekati-Ku dengan ibadah sunnah sampai Aku mencintainya. Jika aku mencintainya, aku adalah pendengar yang ia gunakan untuk mendengar. Aku adalah penglihatan yang dia gunakan untuk melihat.
Aku adalah tangan yang digunakan untuk berbuat. Aku juga adalah kaki yang ia gunakan untuk melangkah. Jika ia meminta sesuatu kepada-Ku pasti akan Aku penuhi. Jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti akan kulindungi.” (HR. Bukhari, 6502)
Mendapatkan Berbagai Cobaan yang Akan Menghapus Dosanya
Ketika Allah ﷻ mencintai seorang hamba, maka Allah ﷻ akan berikan cobaan kepada dia, supaya cobaan tersebut dapat mensucikan dari dosa yang telah dia lakukan.
Hal ini sebgai mana hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
إن عِظَم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله تعالى إذا أحَبَّ قومًا ابتلاهم، فمَن رضي فله الرضا، ومَن سخِط فله السخط؛ صحيح الجامع 2110.
“Sesungguhnya bersaran pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah ﷻ jika mencintai hamba-Nya, maka Allah ﷻ akan memberikan cobaan kepada hamba tersebut.
Ketika hamba itu ridha dengan ujian dari Allah ﷻ tersebut, maka Allah ﷻ juga ridha kepadanya. Namun jika hamba tersebut marah, maka Allah ﷻ juga marah kepadanya” (Shahih al-Jami’, 2110)
Akan Diwafatkan Dalam Keadaan Baik
Allah ﷻ akan membukakan pintu amal shalih kepada hamba yang Dia cintai, sebelum hamba itu meninggal. Sehingga hamba tersebut akan meninggal dalam keadaan khusnul khatimah,
إذا أراد الله بعبدٍ خيرًا، استعمله قبل موته، فسأل رجلٌ من القوم: ما استعمله؟ قال: يهديه الله تبارك وتعالى إلى العمل الصالح قبل موته، ثم يقبضه عليه؛ مجمع الزوائد 7 /217.
“Jika Allah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan jadikan hamba tersebut beramal shalih sebelum dia meninggal.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apa maksudnya wahai Nabi?”
Nabi ﷺ bersabda, “Allah berikan petunjuk kepadanya untuk beramal shalih sebelum meninggal kemudian Allah memberikan pahala penuh kepadanya.”(HR. Ahmad dan al-Hakim dalam Majmu’ al-Zawaid 7/217). Wallahu a’lam [Azzam,-ed].
Penulis: Amri Yasir Mustaqim (Dosen Ma’had Aly Darusy Syahadah Li Ta’hil Mudarrisin). Artikel ini dinukil dari situs web beliau ajaranbaik.com